Informasi Olimpiade
Post Page Advertisement [Top]
Alkisah, terdapat seorang kaya nan dermawan yang telah mendekati ajalnya. Di atas ranjangnya ia berpesan lirih, "Inilah permintaan terakhirku. Jual seluruh kekayaanku, ubah seluruhnya ke dalam bentuk uang tunai, lalu bakarlah semuanya. Dengan demikian aku telah berderma kepada seluruh pemegang uang lainnya".
Kisah di atas mungkin hanya khayalan penulis saja, namun tahukah kamu bahwa kisah semacam itu memang masuk akal secara ilmu ekonomi?
Untuk memahami logika di baliknya, kita perlu mengenal salah satu persamaan sederhana tetapi sangat penting, yaitu persamaan kuantitas uang yang berbunyi
M x V = P x T
di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga, dan T adalah jumlah transaksi. Persamaan ini adalah suatu identitas, yaitu bahwa ia selalu benar secara definisi.
Sebagai penjelasan mudah atas persamaan di atas, mari kita membuat sebuah cerita hipotetis (pengandai-andaian; ekonom memang suka berandai-andai :D). Bayangkan terdapat sebuah perekonomian sederhana yaitu sebuah pulau yang dihuni oleh dua orang, sebut saja namanya Hana dan Alif. Hana memiliki seluruh uang di pulau itu yang totalnya bernilai 4 Rutinah (nama mata uang lokal pulau tersebut). Sementara itu, hanya ada satu komoditas yang diperdagangkan di pulau itu yaitu ikan. Alif memiliki 4 ekor ikan sementara Hana tidak memiliki sama sekali. Harga seekor ikan adalah 1 Rutinah.
Suatu ketika, Hana membeli 4 ikan milik Alif. Transaksi ini jika diekspresikan dalam persamaan kuantitas uang menjadi
4 x 1 = 1 x 4
M bernilai 4 karena jumlah uang beredar di pulau tersebut adalah 4 Rutinah. V bernilai 1 karena setiap uang di pulau tersebut telah berpindah tangan sebanyak 1 kali. P bernilai 1 sesuai harga ikan di pulau tersebut, dan T bernilai 4 karena terdapat 4 ikan yang ditransaksikan.
Pada hari berikutnya, karena suatu sebab, Alif membeli kembali 4 ikan dari Hana. Sampai pada tahap ini, jika diekspresikan dalam persamaan kuantitas uang menjadi
4 x 2 = 1 x 8
M bernilai 4 karena jumlah uang beredar di pulau tersebut masih tetap 4 Rutinah. V bernilai 2 karena setiap uang di pulau tersebut telah berpindah tangan sebanyak 2 kali. P masih bernilai 1, dan T bernilai 8 karena terdapat 8 ikan yang ditransaksikan (sebetulnya hanya ada 4 ikan yang benar-benar telah ditransaksikan, tetapi setiap ikan tersebut telah berpindah tangan 2 kali).
Pada hari berikutnya, lagi-lagi karena suatu alasan, Hana membeli 2 ikan milik Alif. Dalam persamaan kuantitas uang:
4 x 2,5 = 1 x 10
M masih bernilai 4 dan P masih bernilai 1. T bernilai 10 karena sejauh ini telah ada 10 ikan yang ditransaksikan (sekali lagi, meskipun ikan tersebut bisa jadi ikan yang sama). Sementara itu, perhatikan bahwa V bernilai 2,5 karena pada hari ketiga ini hanya ada 2 dari 4 Rutinah yang berpindah tangan. Dengan kata lain, pada hari ketiga rata-rata laju peredaran uang hanya 0,5 kali (2 berpindah tangan dengan V bernilai 1 sementara 2 lainnya mandeg dengan V bernilai 0) dan secara keseluruhan sejak hari pertama seluruh uang rata-rata telah beredar 2,5 kali.
Pada hari keempat, musibah menimpa Alif. Dua Rutinah miliknya tercebur ke laut dan tidak bisa diambil lagi. Peristiwa ini menyebabkan jumlah uang beredar di pulau tersebut turun dari 4 Rutinah menjadi 2 Rutinah. Perhatikan apa dampak peristiwa ini dalam persamaan kuantitas uang:
2 x 2,5 = 0,5 x 10
M turun menjadi 2. V masih tetap 2,5 dan T masih tetap 10 karena belum ada transaksi terjadi. Sementara itu, agar persamaan tetap seimbang, P haruslah turun dari 1 menjadi 0,5. Harga ikan menjadi lebih murah akibat hilangnya separuh uang di pulau tersebut.
Akibat hilangnya uang Alif, kini Hana menjadi penguasa tunggal seluruh uang di pulau tersebut yang kini hanya ada 2 Rutinah. Masing-masing dari mereka juga masih memiliki 2 ikan. Jika selanjutnya Alif ingin menukarkan ikannya untuk mendapat uang milik Hana, ia harus merelakan 2 ikan miliknya untuk mendapat 1 Rutinah (karena harga ikan saat ini hanya 0,5 Rutinah). Hal ini dapat dipahami karena uang menjadi relatif lebih langka ketersediaannya dibandingkan dengan ikan. Turunnya ketersediaan suatu barang (atau uang), dengan mengasumsikan faktor yang lain tetap, akan menyebabkan harga barang (atau uang) tersebut naik.
Demikianlah, hilangnya uang Alif sebenarnya telah mengalihkan daya belinya kepada Hana. Dengan kerangka pikir yang sama, kita dapat memahami bahwa tindakan membakar uang, dengan mengasumsikan faktor yang lain tidak berubah, akan menyebabkan ketersediaan uang semakin sedikit. Hal ini akan menurunkan harga-harga barang secara keseluruhan, sehingga orang lain yang memegang uang dengan nominal yang tetap daya belinya akan meningkat. Maksudnya, misalnya pada awalnya ia memiliki Rp 10 ribu dan harga segelas es teh adalah Rp 2 ribu, maka ia bisa membeli 5 gelas es teh. Jika akibat tindakan pembakaran uang harga es teh turun menjadi Rp 1 ribu, kini ia bisa membeli 10 gelas es teh. Tentu saja perlu diperhatikan bahwa peningkatan daya beli orang lain ini tergantung pada seberapa besar nominal uang yang kita bakar relatif terhadap jumlah uang beredar di perekonomian. Semakin banyak uang yang kita bakar, semakin besar dampaknya.
Jadi, apakah kamu sekarang sudah tertarik membakar uang? Oh, jangan, karena ternyata tindakan tersebut dilarang oleh undang-undang!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Best casino site - Lucky Club
BalasHapusFind the best casino sites that are giving you the chance to win luckyclub.live real money. We only list the best casino sites with free bonuses to try. So, Top Slots Software: Pragmatic Play, Microgaming, PlaymFortune Casino: LeoVegas Casino, Microgaming, PlaySlots.cc, Microgaming, PlaySlots.Number of Games: 2000+Bonus: 100% up to €1000