Informasi Olimpiade

Post Page Advertisement [Top]

BIOLOGI

New Era of Genetic Editing!





Perkembangan teknologi DNA rekombinan pada 1970-an menandai awal dari era baru untuk biologi. Untuk pertama kalinya, ahli biologi molekuler dapat melakukan manipulasi molekul DNA, sehingga memungkinkan untuk mempelajari gen dan memanfaatkannya untuk mengembangkan obat baru dan bioteknologi (Hsu et al. 2015).

Semua organisme selular telah mengembangkan strategi untuk melawan introduksi genom asing khususnya parasit. Pada bakteri dan kebanyakan archaea, CRISPR (C lustered R egularly I nterspaced S hort P alindromic R epeats) -Cas (C RISPR- protein sociated) baru-baru ini muncul sebagai mekanisme adaptif pertahanan RNA-dimediasi yang memberikan resistensi yang diperoleh/adatif untuk menyerang unsur genetik asing seperti bakteriofag dan plasmid (Barrangou & Marraffini 2014). sistem pertahanan ini terdiri dari protein Cas, dan satu atau lebih CRISPR yang mempunyai kumpulan urutan spacer-berulang pendek RNA CRISPR (crRNAs) untuk menarget genom asing. Sistem CRISPR-Cas dapat digolongkan menjadi 3 tipe utama, yaitu tipe I, II, dan III, dengan beberapa sub-tipe yang dibedakan berdasarkan pemrosesan dan detail mekanisme interferensi (Makarova et al. 2011). Telah diketahui bahwa pada sistem tipe I,II, dan III-A berkerja untuk menarget DNA, dan untuk sistem tipe III-B bekerja untuk menarget RNA (Hale et al. 2012).

Salah satu sistem CRISPR-Cas yang popular dikalangan peneliti yaitu CRISPR-Cas9. CRISPR-Cas9 merupakan sistem CRISPR-Cas yang berasosiasi dengan endonuklease 9, yang digunakan sebagai urutan guide RNA dupleks, tracrRNA:crRNA, untuk membentuk pasangan dengan urutan DNA target. CRISPR-Cas9 dapat memotong pada sisi spesifik untai ganda DNA target (Doudna et al. 2014). Sistem CRISPR-Cas memerlukan 2 komponen agar dapat bekerja aktif, yaitu crRNA;tracarRNA yang selanjutnya menjadi guide DNA (gDNA) dan protein asosiasi nuklease Cas9 (Yamamoto 2015). Selain 2 komponen tersebut, juga diperlukan Protospacer Adjecent Motif (PAM) yang nantinya akan menginisiasi pembentukan R-loop (Gambar 2). Walaupun spesifitas penargetan DNA kebanyakan tergantung pada ururtan gRNA, namun Cas9 juga membutuhkan basa-basa tertentu, yang dikenal sebagai Protospacer Adjacent Motif (PAM). Urutan PAM bervariasi antar spesies, seperti Streptococcus pyogenes Cas9 (SpCas9) yang membutuhkan 5’-NGG-3’, Streptococcus thermophilus yang membutuhkan 5’-NNAGAAW-3.





Gambar 1. Gambar skematik pada situs pengenalan DNA target dan pemotongan DNA menggunakan kompleks gRNA-Cas9. Pertama-tama SpCas9 mencari urutan PAM (5’-NGG-3’) pada DNA terget. Kemudian, gRNA dan DNA target akan berpasangan melalui PAM. Setelah hibridisasi 20 pb, DNA target akan dipotong oleh nuklease Cas9, menghasilkan ujung tumpul pada 3-pb hilir situs PAM.

Segmen pendek tertentu akan berinteraksi dengan lokus CRISPR. Gen CRISPR akan ditranskripsikan sehingga akan dihasilkan crRNA yang komplemen terhadap genom DNA target. Mekanisme rekognisi/pengenalan bergantung pada urutan crRNA dan urutan yang konserv/lestari pada ujung 3’ DNA target, yaitu PAM, dengan urutan 5’-NGG-3’. Sebuah trans-activating crRNA (tracrRNA) akan berpasangan secara komplemen ke pre-crRNA membentuk dupleks. RNA dupleks ini akan dipotong oleh Rnase III untuk memebentuk struktur guide RNA (gRNA), yaitu gabungan crRNA-tracrRNA yang membawa endonuklease Cas9 untuk memotong DNA target.




Gambar 2. Sistem CRISPR-Cas tipe II-A. Pemotongan target DNA menggunakan dupleks tracrRNA:crRNA yang selanjutnya akan menjadi guide RNA (gRNA)

         Adapun aplikasi CRISPR-Cas9, yaitu sebagai objek penelitian biologis untuk terus dikembangkan, sebagai obat bagi manusia, dalam bidang bioteknologi khususnya dalam hal rekayasa genetika, dalam bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman transgenik sesuai dengan sifat yang diinginkan, serta masih banyak bentuk-bentuk aplikasi lainnya.   Sampai saat ini, CRISPR-Cas9 telah banyak dikembangkan, terutama dalam bidang penelitian DNA, yaitu untuk delesi DNA, insersi DNA, penggantian DNA, modifikasi DNA, melabeli DNA, modulasi transkripsi, menargetkan RNA, dan masih banyak pengembangan lainnya (Doudna et al. 2014).




Gambar 3. Mekanisme kerja genom editing menggunakan CRISPR-Cas9 (Royal Society of Biology, 2018)


Referensi :
Barrangou, R. & Marraffini, L.A., 2014. Review CRISPR-Cas Systems : Prokaryotes Upgrade to Adaptive Immunity. Molecular Cell, 54(2), pp.234–244. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.molcel.2014.03.011.
Doudna, J.A. et al., 2014. The new frontier of genome engineering with CRISPR-Cas9.
Hsu, P.D. et al., 2015. HHS Public Access. , 157(6), pp.1262–1278.
Yamamoto, T., 2015. Targeted Genome Editing Using Site-Speci c Nucleases, Hiroshima: Springer.


created by : Ahmad Ardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib